Lebih Bijak Tanggapi Berita Negatif Tentang HIV/AIDS Yang Beredar #SayaBeraniSayaSehat
3:21 AM#SayaBeraniSayaSehat |
Ternyata
anggapan aku selama ini salah tentang Odha. Odha nggak seseram bayangan yang
ada dipikiran aku. Mereka sama seperti manusia normal lainnya, dari penampilan
fisiknya hingga cara pandangnya menyikapi hidup. Rupanya aku salah menerima
informasi seputar HIV/AIDS yang banyak beredar di masyarakat. Berita yang
selama ini aku dengar tentang HIV/AIDS belum tentu semuanya benar, bahkan lebih
banyak berita HOAX.
Contohnya
saja isu tusuk gigi yang bisa menularkan HIV/AIDS. Masih ingat tentang isu ini?
Aku juga menerima pesan broadcast melalui BBM dari seorang teman yang
menginformasikan bahwa tusuk gigi yang ada di restoran menjadi media untuk
menularkan virus dari darah seseorang yang positif HIV/AIDS agar lebih banyak
lagi orang yang terjangkit HIV/AIDS. Tentu saja berita ini sama sekali nggak
benar alias HOAX.
Minggu
lalu, aku dan puluhan teman blogger lainnya menghadiri Workshop Temu Blogger
Palembang yang diadakan di Excelton Hotel Palembang (4/12). Disana aku
mendapatkan banyak sekali informasi mengenai HIV dan AIDS yang selama ini aku
nggak tahu. Dari sini aku banyak mengetahui hal baru tentang dunia kesehatan khususnya tentang HIV/AIDS.
Tim Dinas Kesehatan Palembang |
Sebelum memulai workshop, ada tim dari Dinas Kesehatan Palembang yang bertugas untuk memeriksa status HIV kita. Tes HIV ini tanpa dipungut biaya alias gratis. Sebelum memulai pemeriksaan, kita akan diajukan beberapa pertanyaan seputar kesehatan kita. Aku nggak mau ngelewatin kesempatan ini, karena sesuai dengan tagline workshop ini #SayaBeraniSayaSehat, jadi tanpa ragu aku berani ikut tes HIV ini.
Dalam
workshop yang sekaligus memperingati hari AIDS sedunia yang jatuh pada tanggal
1 Desember ini menghadirkan tiga narasumber diantaranya Bapak Indra Rizon
SKM, M.Kes selaku Kepala Hubungan Media dan Lembaga Biro Komunikasi &
Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI, lalu Ibu dr. Endang Budi Hastuti selaku
Kasubdit HIV/AIDS dan PIMS Direktorat Pencegahan Penyakit Menular Langsung
(PPML) Kemenkes RI dan Bapak Feri Yanuar SKM, MKes selaku Kabag P2P Dinkes
Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan yang berperan sebagai moderator yaitu Ibu drg.
Widyawati, Mkes, Kepala Bagian Pelayanan Masyarakat Biro Komunikasi & Pelayanan
Masyarakat, Kemenkes RI.
Pak Indra Rizon SKM, M.Kes saat memaparkan materi tentang Kenali Penyakit Perilaku dan Hidup Sehat dengan GERMAS.
|
Sebagai
pembicara yang pertama, Pak Indra mengajak kita untuk mengenali penyakit perilaku
dan hidup sehat dengan GERMAS. Perubahan pola penyakit ternyata tergantung
dengan faktor perilaku kita sehari-hari. Berdasarkan laporan HIV/AIDS triwulan 2017
Kemenkes, ada 242,699 kasus HIV di Indonesia sampai dengan bulan Maret 2017. Intruksi
Presiden Nomor 1 tahun 2017 tentang Germas atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat merupakan
suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan bersama-sama oleh
seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku
sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Tujuan dari Germas sendiri bertujuan
agar kesehatan tetap terjaga, lingkungan bersih, produktif dan mengurangi biaya berobat. Sehat dimulai dari
diri sendiri mulai dari hal yang kecil
hingga yang besar dan dimulai dari sekarang. Mencegah lebih baik dari pada
mengobati.
dr. Endang Budi Hastuti selaku Kasubdit HIV/AIDS dan PIMS Direktorat Pencegahan Penyakit Menular Langsung (PPML) Kemenkes RI |
Lanjut
pembahasan kedua bersama Bu Endang mengenai Kebijakan dan Strategi Pencegahan dan
Pengendalian HIV AIDS dan PIMS. Ternyata tanda orang yang terkena HIV nggak
bisa dilihat dari penampilan fisiknya saja. Sebelum lanjut tentang pembahasan
HIV dan AIDS secara mendalam, kita harus paham dulu mengenai keduanya.
Virus
HIV nggak mudah menular dan cara penularannya pun cukup terbatas. Padahal
selama ini beredar kabar bahwa bersentuhan tangan, penggunaan alat makan dan mandi
bersamaan dengan Odha dan masih banyak mitos lainnya tentang penularan virus
HIV yang masih simpang siur dan belum bisa dipastikan kebenarannya. Maka dari
itu aku ingin meluruskan tentang anggapan negatif orang lain terhadap HIV dan
AIDS. Aku pun sempat takut jika harus bergaul dengan orang dengan HIV/AIDS, padahal Odha bukan untuk dijauhi melainkan untuk dirangkul dan diberi semangat untuk tetap menjalani kehidupan sama seperti orang lain dan juga lebih produktif.
Cara penularan virus HIV |
Perkembangan HIV hingga menjadi AIDS |
Add caption |
Pembawaan Kang Arul yang penuh canda dan tawa. |
Ayo Kang Arul, posenya gini ya✌ |
Nindy, aku, Mbak Ayu, Niken dan Lufti. |
0 komentar